kecuali 2 menit di bilik suara

Negara ini dan para penghuninya sedang dilanda gelombang fitnah yang berputar-putar di wilayah edar yang sama, dari asal yang sama, ditujukan kepada orang-orang yang bertengger pada strata yang sama. Sebagian menjadi pembenar fitnahnya sendiri atas sebagian yang lain, dan sebagian yang lain melakukan hal yang sama kepada rivalnya. Semuanya tanpa tujuan, meski mereka berdalih demi bangsa, keadilan, dan demokrasi. Mereka adalah pemain drama yang menyesatkan para penonton menjadi pengikut setiap aliran fitnah, dan menjadi pendukung-pendukung yang hipokrit tanpa dasar. Begitu murahnya caci memaki di ruang ini, dari bahasa paling halus sampai tak beradab. Mengapa kita tidak benar-benar menjadi diri sendiri saja lebih dulu, mencari kebenaran sebatas akal mendakinya di kedalaman paling tinggi...? Anda menghujat karena menyesal atas perkara yang terjadi, padahal anda sendiri bagian dari pusarannya. Anda terhujat karena anda memilih berkawan dengan para penghujat dan memusuhi penghujat lain. Para penghujat ini tidak akan berhenti melakukan yang demikian itu, kalau setiap orang tidak menyadari (lalu menyikapi), bahwa kita sedang menikmati akibat kesalahan kita sendiri yang sering lupa menghujat diri sendiri. Sementara sebagian terbesar awak bangsa ini yang tidak mengerti bagaimana menghujat dan dihujat, yang menunggu hasil hujat menghujat setiap 5 tahun, tersenyum risih dan sedikit malu kalau dikatakan mereka bukan bagian dari bangsa ini, kecuali 2 menit di bilik suara. Kalau seandainya semua cermin telah retak, mungkin anda hanya bisa bercermin di air yang jernih. Masalahnya tak ada lagi air jernih yang dapat memantulkan wajah para penguhujat di negeri ini. Maklum tak cukup, anda harus bertobat, dengan tobat yang sebenar-benar pertobatan.

Comments

Popular Posts