Nabi Armia Bin Halqia Dan Runtuhnya Baitul Maqdis
Diadaptasi seperlunya dari kitab Ibnu Katsir, 2013. Kisah Para Nabi;
Jakarta: Ummul Qura.
Terkandung nasehat di dalamnya bagi anda yang hendak membersihkan hati dan akal, dan untuk meneduhkan hati yang angkuh, sombong, menganggap diri pandai juga hebat, yang menganggap ilmu, ideologi, ajaran, buah akal dan pikiran yang ada pada diri sekarang paling baik dan benar.
Terlepas dari shahih atau tidaknya, Ibnu Katsir sebagai salah seorang penafsir Al Quran terbaik, sangat bijak menuangkan kisah ini sebagai pelajaran bagi manusia abad sekarang. Para penutur dan perawi terlalu panjang untuk dimuat, tetapi anda bisa membaca kisah lengkapnya dalam buku tersebut, di halaman 800-815.
Salah seorang Nabi Bani Israil, Armia Bin Halqia Keturunan Lawi Bin Ya’kub, berkata, Ya Rabb Siapa Hambamu yang paling Kau cintai? Allah menjawab, ‘yang paling banyak menyebut-Ku, mereka yang banyak menyebutku hingga tidak sempat menyebut makhluk, mereka yang tidak mendapat bisikan kefanaan, juga tidak membisikan keabadian dalam diri mereka, yang ketika kehidupan dunia dihadapkan kepada mereka, mereka menganggapnya tidak bernilai, dan ketika kehidupan dunia dijauhkan dari mereka, mereka merasa senang. Kecintaan terhadap-KU membuat mereka kurus, Aku akan memberi mereka lebih dari apa yang mereka inginkan’.”
Ketika Allah mengutus Armia kepada Bani Israil, saat banyak sekali kejadian-kejadian besar. Mereka melakukan berbagai kemaksiatan, membunuh para Nabi, dan raja lalim, Bukhtanashar memanfaatkan mereka. Sesungguhnya keruntuhan Baitul Maqdis adalah hukuman Allah kepada Bani Israil yang untuk kesekian kalinya mendurhakai Allah, menghianati bahkan membunuh para Nabi, menyembah selain Allah setelah diberi petunjuk.
Allah mewahyukan kepada Armia, Sungguh AKU akan membinasakan Bani Israil dan membalas mereka, maka berdirilah di atas Shakhrah Baitul Maqdis, perintah dan Wahyu-KU akan datang saat itu...
Allah berfirman, Tidakkah kau tahu bahwa segala urusan bersumber dari kehendak-KU, bukankah kau tahu penciptaan dan perintah itu Hak-KU, bukankah kau tahu bahwa seluruh hati dan lisan berada di tangan-KU, AKU membolak balikannya seperti yang AKU kehendaki hingga semua taat kepada-KU. Langit, Bumi, dan apa pun yang ada padanya tegak karena kalimat-KU. Tauhid tidaklah dimurnikan dan kuasa tidaklah disempurnakan kecuali untuk-KU semata, tidak ada yang mengetahui balasan yang ada di sisi-KU selain AKU semata.
AKU-lah yang berbicara kepada lautan, lalu lautan memahami firman-KU, AKU memerintahnya lalu ia taat pada perintah-KU, AKU memberikan batasan-batasan pada lautan sehingga mereka tidak melampaui batasan-batasan-KU, gelombang-gelombang besar laksana gunung datang, kemudian setelah semuanya sampai pada batasan yang KU buat, AKU buat gelombang-gelombang itu tunduk pada-KU karena takut dan mengakui perintah-KU...
...Pergilah ke kaummu, berdirilah di tengah-tengah mereka, dan katakan kepada mereka, “sungguh, ALLAH mengingatkan kalian kepada kesalehan para leluhur kalian, karena itu Allah memberi kalian kesempatan hidup, wahai anak-anak para nabi!
....Hewan-hewan saat teringat kampung halamannya, mereka segera menuju ke sana, tapi kaum ini justru merumput di padang kebinasaan. Mereka meninggalkan urusan (agama) yang dengannya AKU muliakan para leluhur mereka, mereka justru mencari kemuliaan dari jalan yang salah.
Para pendeta dan rahib di antara mereka menjadikan hamba-hamba-KU sebagai pelayan, memperbudak mereka, dan memperlakukan mereka tidak seperti perintah dalam kitab-KU, hingga membuat mereka tidak mengetahui perintah-KU, membuat mereka lupa akan zikir dan sunnah-KU, memperdaya mereka dari-KU, hingga hamba-hamba-KU menyembah mereka yang seharusnya tidak patut dipersembahkan kepada siapapun selain untuk-KU. Mereka menuruti para pendeta dan rahib itu dalam kemaksiatan terhadap-KU.
Adapun para raja dan pemimpin, mereka bersikap angkuh terhadap nikmat-KU, mereka merasa aman terhadap rencana-KU. Dunia telah memperdaya mereka hingga mereka membuang kitab-KU, melupakan petunjuk-KU. Mereka mengubah kitab-KU, memperlemah rasul-rasul-KU dengan lancang dan membuat-KU marah. Mahasuci keluhuran-KU, tingginya kedudukan-KU, dan agungnya derajat-KU, patutkah Aku memiliki sekutu dalam kerajaan-KU? Patutkah manusia ditaati dalam kemaksiatan terhadap-KU? Patutkah Aku menciptakan hamba-hamba untuk KU-jadikan tuhan-tuhan selain-KU, patutkah AKU mengizinkan seorang pun untuk menyembah sesamanya padahal ibadah hanya patut untuk-KU.
Sementara para penghafal kitab-KU dan orang-orang yang mengerti hukum-KU, mereka mempelajari apa yang mereka inginkan saja, mereka tunduk kepada para raja, sehingga mereka mengikuti para raja dalam melakukan bid’ah-bid’ah yang mereka buat dalam agama-KU, mereka taati para raja dalam kemaksiatan, menunaikan perjanjian-perjanjian untuk mereka dengan melanggar perjanjian-KU. Mereka adalah orang-orang bodoh meski berilmu, dan sama sekali tidak mendapatkan manfaat dari apa yang mereka ketahui dari kitab-KU.
Adapun anak-anak para nabi, mereka tertindas dan terfitnah, hanyut bersama yang lain, mengharapkan pertolongan seperti yang pernah KU-berikan kepada para leluhur mereka yang dengannya AKU muliakan mereka, mereka mengira tak seorang pun ikut laik mendapat pertolongan selain mereka tanpa bukti dan tanpa berpikir. Mereka tidak ingat bagaimana kesabaran para leluhur mereka, bagaimana jerih payah mereka dalam menjalankan perintah-KU hingga banyak yang terpedaya. Bagaimana mereka rela mengorbankan diri dan darah, bagaimana mereka bersabar dan tulus hingga urusan-KU mulia dan agama-KU menang. Aku memberi mereka itu waktu, agar mereka merasa malu kepada-KU dan kembali (ke jalan yang benar). AKU maafkan mereka, AKU berikan mereka bantuan, AKU panjangkan usia mereka, agar mereka sadar.
Selama itu KU turunkan hujan untuk mereka, KU tumbuhkan tanaman-tanaman untuk mereka, AKU limpahkan keselamatan pada mereka, Aku menangkan mereka di atas musuh, namun semua itu justru semakin membuat mereka semena-mena, jauh dari-KU. Sampai kapankah semua itu terus terjadi? Apakah mereka memperolok-olok-KU, menghasut-KU, memperdaya-KU, ataukah mereka lancang terhadap-KU?
Sungguh, Aku bersumpah dengan kemuliaan-KU, AKU akan menimpakan fitnah kepada mereka, fitnah yang membuat orang sabar bimbang, pendapat orang yang memiliki pandangan dan hikmah tersesat, selanjutnya AKU akan menguasakan seorang penguasa kejam dan semena-mena terhadap mereka, AKU berikan dia wibawa, AKU cabut rasa belas kasih dan sayang dari hatinya. AKU bersumpah, ia akan diikuti banyak sekali pengikut laksana malam yang gelap, ia memiliki pasukan yang begitu banyak seperti potongan-potongan awan, arak-arakan prajurit laksana lembah-lembah nan luas, kepakan panji-panji perang mereka laksana sekawanan burung Nasar, serangan pasukan berkuda mereka laksana aliran air nan deras, mereka akan meruntuhkan bangunan-bangunan rata dengan tanah, meninggalkan perkampungan-perkampungan sunyi senyap. (Peringatan ini disebutkan di dalam Al Quran Surat Al Isra 17 : 2-8).
Mereka menyebarkan keonaran di muka bumi, membinasakan apapun yang mereka kuasai. Hati mereka keras, mereka tidak peduli, tidak punya rasa takut, tidak punya belas kasih, tidak mau melihat dan mendengar....
Demi kemuliaan-KU, rumah-rumah akan KU buat Kosong tanpa kitab-kitab dan kesucian-KU, akan KU lenyapkan pembicaraan dan pelajaran tentang kitab-kitab KU dari majelis-majelis mereka, akan KU buat masjid-masjid mereka sepi dari orang-orang yang memakmurkan dan pengunjung yang biasa menghiasinya karena selain-KU. Mereka shalat malam dan beribadah di sana demi meraih keuntungan dunia dengan topeng agama. Mereka menuntut ilmu di sana bukan karena agama, mereka belajar di sana bukan untuk diamalkan.
...
Jika mereka berdoa kepada KU, doa mereka tidak KU perkenankan, jika mereka meminta, permintaan mereka tidak akan Ku-berikan. Jika mereka menangis tidak Ku kasihani, dan jika mereka memohon sepenuh hati, KU palingkan wajah KU dari mereka....
.... Saat Bani Israil mendengar risalah Rabb yang disampaikan Armia, setelah mereka mendengar ancaman dan siksa yang ada dalam risalah ini, mereka mendurhakainya, mendustakannya, dan menuduhnya yang bukan-bukan... mereka kemudian menangkap, mengikat, dan memenjarakan Armia. Saat itulah Allah mengirimkan Bukhtanashar, kemudian terjadilah seperti yang diancamkan ALLAH kepada mereka.
Ada yang menyatakan jumlah tawanan yang terdiri dari anak-anak hingga para pendeta dan raja mencapai 90.000 orang. Juga riwayat lain menyatakan bahwa Bukhtanashar membunuh 70.000 orang. Baitul Maqdis dikuasai, dilempari kotoran, dan darah, hewan-hewan dibantai di dalamnya.
Armia dikeluarkan dari penjara setelah diketahui oleh Bukhtanashar, seseorang, nabi mereka telah memperingati apa yang terjadi, tetapi dianiaya dan dipenjarakan. Bani Israil yang tersisa memohon kepada Armia agar didoakan kepada Allah agar diampuni. Allah tidak akan mengampuni mereka, kecuali jika mereka tetap di negeri itu bersama Armia, akan diampuni. Setelah disampaikan perintah Allah itu, mereka justru berkata, “bagaimana kami bisa tinggal di negeri yang telah runtuh dan penduduknya dimurkai Allah ini?” mereka enggan tinggal di sana.
Untuk kesekian kalinya Bani Israil yang sudah berkali-kali diperingati, diampuni, diberi kesempatan bertobat lalu berkhianat, hidup terpencar-pencar tidak tentu arah. Allah SWT yang Mahapengasih kemudian mengutus sejumlah nabi dan rasul untuk memberi kesempatan lagi kepada Bani Israil untuk bertobat. Tetapi setelah nabi dan rasul diutus (tercatat dari berbagai riwayat: Daniel, Uzair, Zakariya, Yahya, Isa Al Masih) kepada mereka pun, mereka tetap membangkang, mendustai para nabi dan rasul dan bahkan membunuh mereka).
Saya khawatir, ciri-ciri perilaku durhaka terhadap ALLAH SWT manusia di zaman ini justru lebih hebat dari orang-orang di masa lampau, tetapi Allah Yang Mahapemurah masih menunda hingga kiamat tiba, karena tidak ada lagi Nabi maupun Rasul setelah Muhammad SAW.
Muhammad SAW sebagai rasul utusan Allah SWT pun oleh sisa-sisa Bani Israil yang bertebaran di muka bumi ini tidak diakui apalagi diikuti risalah yang berasal dari-NYA, mereka menganggap seolah ancaman hari KIAMAT itu kosong belaka. Ummat Muhammad SAW yang ada sekarang sebagiannya sekadar berstatus Ummat Muhammad, tetapi berperilaku meniru, mengikuti dan semakin persis dengan para pendusta Allah. Kita sama-sama menunggu, janji Allah pasti dan mutlak terjadi.
Salam,
Oyot.
sumber: 
https://www.facebook.com/oyot.lapugo.1/posts/781246851993826
https://t.me/lapugos/15
Comments
Post a Comment
Komen2x: