Tidak akan disebut beriman seseorang hamba tanpa melalui ujian dan pengorbanan. Sembilan ratus lima puluh tahun Nabi Nuh berdakwah, tetapi pengikutnya hanya 80 orang laki-laki beserta keluarganya, bahkan istri dan anaknya kafir. Rentang waktu 950 tahun itu sangat lama, Renungkanlah...! Ada Rasul Allah di tengah komunitas itu, tetapi sebagian besarnya pembangkang. Cikal bakal seluruh manusia yang ada di bumi saat ini adalah yang Allah selamatkan di kapal bersama Nabi Nuh. Mereka adalah orang-orang terpilih yang berkembang biak ke seluruh pelosok bumi, lalu jadi Pembangkang. Setelah waktunya tiba, kepada setiap kaum diutus nabi dan rasul silih berganti untuk meluruskan kembali jalan pulang bagi manusia, tetapi pembangkangan terus juga berlanjut.  
Pada Usia sembilan puluh tahun lebih permohonan Nabi Ibrahim memperoleh anak, barulah Allah penuhi. Kekhawatiran tidak ada penerus dakwah telah dapat dilalui, sehingga kepada Ismail tercurah seluruh perhatian, cinta dan pewarisan Iman. Tetapi anak yang sangat dicintai itu harus ditinggalkan bersama ibunya di gurun pasir tanpa penghuni, tanpa cahaya lampu, tanpa sinyal internet. Di puncak kasih sayangnya, Allah masih menguji Ibrahim untuk menyembelih Ismail yang ditunggu 90 tahun itu. Padahal sebelumnya Ibrahim sudah melalui ujian berat, dibakar dalam lautan api buatan kaum dan ayah kandungnya sendiri. Inilah sejarah pengorbanan terbesar sepanjang masa, yang dibayar Allah di dunia dan Akhirat. Di dunia, pengorbanan Ibrahim itu dibayar melalui Ismail yang kemudian mewarisi satu-satunya Nabi (dari nasabnya), yang mulia Rasulullah Muhammad SAW pada 1440-an tahun yang lampau, sebagai rahmat Allah bagi seluruh alam, sebagai utusan penutup di zaman penutup. Nabi Muhammad mewariskan Islam sebagai jalan keselamatan dunia dan akhirat bagi seluruh manusia tanpa kecuali. Tinggal kita mau menjadi pengikut yang sabar, ikhlas, taat atau kafir di arena hidup tanpa Nabi dan Rasul saat ini.
Bumi sudah lelah menampung manusia dari masa ke masa. Dari masa ke masa itu manusia merusak bumi dan keseimbangan alam anugerah Allah, Tuhan segala sesuatu. Dari masa ke masa itu, Allah juga telah memperbaiki bumi dan keseimbangan yang dirusak manusia. Batas waktu bagi manusia, bumi dan seluruh alam sudah dekat, kita semua menunggu untuk dimintai pertanggungjawaban.  
Sungguh beruntung mereka yang sedang diuji Allah, lalu mereka menjalani dengan ikhlas dan sabar demi ridha-NYA. Tak ada hitung-hitungan saya dapat apa setelah memberi apa, tak pula menggali untung dari setiap kerja kemanusiaan, pun tak boleh zalim dalam perniagaan. Bagi pembangkang, tak jadi apapun dia kelak, kecuali menjalani kekalnya bara api yang melelehkan otak setiap terkena hembusannya tanpa kematian sepanjang massa yang tak terbatas.
Semoga kita semua dikaruniai sabar dan ikhlas sejati yang bukan palsu. Dihindarkan dari gunjing, fitnah, tatapan2 benci yang terselubung senyum risih.
Jasad segera tua, membusuk dan mati, amalan baik dan keimanan yang telah lulus ujian akan membawa kita kepada kekal yang kenikmatannya tak terbatas, tak terbahas, tak terbayangkan. Insya Allah.

Comments

Popular Posts