Terjebak Dalam Penjara Akal

Politik adalah hasil rekayasa sosial yang telah mengikat modernitas pada satu keyakinan (semu), bahwa kekuasaan adalah satu-satunya jalan mencapai kesejahteraan bagi seluruhnya. Mandat rakyat pada akhirnya sekadar halusinasi yang dipaksakan melalui pencitraan manusia kepada dirinya sendiri maupun orang lain. Padahal sejatinya kekuasaan itu dipergilirkan di antara manusia yang dikehendaki-NYA.
Kita telah terjebak secara massal kepada satu mental global, terjebak dalam penjara akal, bahwa rakyat adalah sumber kekuasaan negara, dan suara rakyat adalah suara tuhan (huruf kecil). Semua ini adalah simulasi dari masa ke masa yang enggan lenyap.
 

Keyakinan politik bahkan religius, pun hanyut terbawa harapan atas perwujudan tujuan-tujuan yang dihasilkan di belakang meja. Semua itu pasti tenggelam lalu menjadi riwayat yang diwariskan kepada generasi setelah sekarang, tentang dunia hampa makna.
Di sinilah kita bermukim, di dunia hampa makna....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Posting Asli