BUOL YANG KU SAYANGI

Dengan izin Allah, tahun politik akan berlangsung 2024. Peralihan Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif di Kabupaten Buol akan bersamaan. Di arena Eksekutif mulai terbaca beberapa tokoh yang akan berkompetisi, tentu mereka enggan disebut namanya di sini, karena itu saya menahan diri untuk tidak menulisnya.
Kepada saudara-saudaraku yang akan bertarung, silakan memulainya dengan cara masing-masing. Mohon diingat Kabupaten Buol termasuk daerah yang bersahaja dengan hanya 1 (satu) induk semang genealogis. Artinya, kita semua berasal dari satu garis hubungan darah, satu nenek moyang, satu adat juga tradisi, dalam satu bangunan kebudayaan yang telah membentuk kita menjadi satu masyarakat suku bangsa Buol. Kita hanya mengenal satu bahasa ibu, satu adat istiadat, satu ikatan kolektif yang sangat erat dan kuat. Dari Lakuan hingga Umu kita "mo toli utat"...
Kabupaten Buol adalah satu-satunya daerah di Sulawesi Tengah yang memiliki karakter yang demikian itu, sehingga perpecahan di antara "kita" adalah perpecahan dari makna substansi "tilo utat tandanio" (para saudara seluruhnya).
Peristiwa Politik yang sudah berlangsung selama ini di Kabupaten Buol telah menghantam berkali-kali ikatan kolektif yang unik ini. Faktanya dia masih ada, meski tidak utuh lagi. Ibarat satu tubuh, di beberapa bagian sudah terluka bahkan caçat hampir permanen.
Maka itu, mohon kepada saudara-saudara yang akan berkompetisi, menuliskan di hati dan pikiran masing-masing, untuk menjaga keutuhan yang telah dipelihara para leluhur kita dengan cinta.
SELAMAT BERKOMPETISI
 

Catatan gambar:
Penutup kepala yang saya pakai disebut "Makuta", salah satu atribut Kebudayaan Buol yang digunakan dalam berbagai peristiwa adat, selain "Samada" yang cukup dikenal luas.

 


 

Comments

Popular Posts