REFORM ACTIE DAN DOELS ACTIE AKSI PERBAIKAN SEKARANG DAN AKSI MAKSUD TERTINGGI

Sahabat yang budiman, di bawah ini adalah sepenggal petikan dari tulisan Ir. Sukarno (Presiden pertama RI) berjudul seperti di atas, dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid Pertama, hlm. 223-224). Saya tuliskan kembali dengan EYD agar mudah dibaca tanpa mengubah akar katanya (beberapa kata asing/istilah saya terjemahkan). Semoga memberi manfaat bagi politisi di partai politik maupun “politisi” di basis massa rakyat, yaitu mereka yang terus berlawan dan setia mengorganisir kekuatan rakyat...!!! Jadilah sejatinya partai-pelopor meski hanya beratapkan langit...!!! 


...Tetapi bagi partai pelopor memberi keinsyafan (baca kesadaran kritis) saja belum cukup. Keinsyafan adalah benar sangat menghebatkan kemauan massa, keinsyafan adalah benar sangat membanyakkan keberanian massa, __mengusir tiap-tiap kuman reformisme dari darah-daging massa__, tetapi keinsyafan sepanjang teori saja belum cukup. Rakyat barulah menjadi radikal di dalam segala-galanya kalau keinsyafan itu sudah dibarengi dengan pengalaman-pengalaman sendiri. Pengalaman-pengalaman inilah yang sangat sekali membuka mata massa tentang kekosongan dan kebohongan taktik reformisme, __meradikalkan semangat massa, meradikalkan kemauan massa, meradikalkan semangat kemauan massa, meradikalkan ideologi dan aktivitas massa. 


“Bukan saja rakyat yang tak dapat menulis membaca, tetapi juga rakyat yang terpelajar, haruslah mengalami di atas kulitnya sendiri, betapa kosong, bohong, munafik dan lemahnya politik tawar-menawar, dan sebaliknya betapa kaum borjuis saban-saban (sering) menjadi gemetar, bilamana dihadapi dengan suatu aksi yang radikal, yang hanya kenal satu wet (hukum/UU),__wetnya perlawanan yang tak mau kenal damai.”


Inilah ajaran seorang pemimpin besar yang sering saya pinjam perkataannya. Oleh karena itu partai-pelopor tidak harus hanya membuka mata massa saja:__ partai-pelopor harus juga membawa massa ke atas pedangnya pengalaman, ke atas pedangnya perjuangan.
Di atas pedangnya perjuangan ini pun partai-pelopor itu mengolah tenaganya massa, memelihara dan membesar-besarkan kekuatannya massa, mengukur-ukur dan menakar-nakar keuletannya massa, menggembleng kekerasan hati dan energinya massa, men-“trin” (mengolah/mengasah/meningkatkan) segala kepandaian dan keberanian massa untuk berjuang...


Hanya begitulah sikap yang pantas menjadi sikapnya suatu partai radikal yang dengan yakin mau menjadi partai pelopornya massa, menyuluhi massa, dan berjuang habis-habisan dengan massa...Di dalam perjuangan ini partai-pelopor harus selamanya mengarahkan mata massa dan perhatian massa kepada maksud yang satu-satunya harus menjadi idaman massa, yakni gugurnya stelsel (struktur) kapitalisme-imperialisme...

 

 

 
 
 
 
source:

Comments

Popular Posts