Perang Lagi: Antara Martabat Dan Serakah Ada Kekuasaan
Imperium Bizantium yang semula beribukota di Konstantinopel, karena perang dipindahkan di Moscow. Imperium Bizantium adalah Uni Soviet yang kemudian terbelah menjadi negara-negara Federal yang dipimpin oleh Rusia. Dulu kala Bizantium pernah dikalahkan oleh Persia, di kemudian hari Persia dikalahkan kembali oleh Bizantium. Menurut ramalan, kelak di akhir zaman, Bizantium akan mengalahkan kembali musuhnya. Sekaranglah akhir zaman itu.
Inggris-Amerika telah menciptakan negara Israel dengan dasar “Deklarasi Balfour” di tahun 1917. Mereka ini pula yang menciptakan NATO. Dulu Libya dikalahkan karena andil NATO. Sekarang Ukraina yang menjadi bagian dari Bizantium-alias Federasi Rusia (dulu Uni Soviet), hendak menjadi bagian dari NATO. Keinginan ini tidak selaras dengan kehendak umum kaum muda di Ukraina yang lebih suka menyebut diri sebagai bangsa Rusia.
Ramalan tentang perang ini sudah ada sejak 1400 tahun yang lampau, dari sebuah surat dalam Al Quran, Surat Al Ruum. Bangsa Ruum yang ditunjuk Al Quran, bukan bangsa Romawi juga bukan Roma, melainkan Bizantium-alias bangsa Ruum yang dipimpin oleh Rusia. Dalam ramalan itu, bangsa Ruum-Bizantium-Rusia akan perang dengan musuh-musuhnya, dan akan memenangkan pertempuran itu. Bangsa Romawi adalah Amerika-Inggris-Israel dan sekutunya.
Perang itu dapat memicu Perang Dunia Ketiga, bila semua pihak yang berperang tidak dapat menahan diri. Perang ini adalah Perang Antar Benua, Imbasnya melanda seluruh dunia.
Kita yang berada di bagian Selatan tentu terimbas. Sikap para pemimpin bangsa ini merespons perang, dampak perang, dan kemungkinan meletusnya “Perang Dunia” entahlah seperti apa nantinya.
Bangsa yang mudah diguncang masalah “azan” dan “gonggongan anjing” ini, bila ikut dalam dinamika “perang antar benua” entah seguncang apa nantinya. Pendeknya sampai saat ini, awak negara NKRI, seperti “berserah diri” kepada keputusan “para pengurus negara” yang doyan buat izin-izin tambang dan perkebunan buat para pemakan tanah.
Satu kebanggaan kita, soliditas Bangsa Indonesia, tua-muda-anak-perempuan-laki-laki sangat kuat dibanding Ukraina, dimana mayoritas anak bangsanya lebih mencintai Bahasa Rusia daripada Bahasa Ukraina sendiri...!!!
Ohh ya... tentang Gonggongan Anjing dan Suara Azan. Bagaimana kalau kita tidak usah terlalu repot ribut. Orang yang keseleo lidah-khilaf lebih baik kita maafkan, daripada keutuhan Bangsa ini terpecah hanya karena hal sepele. Toh dari mayoritas penduduk muslim di negara ini, hanya sebagian kecil yang menghargai suara azan sebagai panggilan shalat. Kalau tidak percaya, tengoklah masjid-masjid pada setiap jadual panggilan azan (kecuali hari Jumat), hitung jumlah saff yang terisi, paling banyak 3 saff, dan tidak termasuk anda di dalamnya. Kalau termasuk anda di dalamnya, Alhamdulillah.

Comments
Post a Comment
Komen2x: