Maling Teriak Maling
Lebih separuh penduduk NKRI tahu lagu Iwan Fals, Maling Teriak Maling. Lagu ini tetiba keluar dari folder ingatan saya, ketika menyaksikan dengan nanar, ironi yang sedang terjadi di Buol, kampung Nenek Moyang saya.
Ini penggalan lagu termaksud:
Apakah selamanya politik itu kejam?
Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam? Ataukah memang itu yang sudah digariskan?
Menjilat, menghasut, menindas,
Memperkosa hak-hak sewajarnya...
Maling teriak maling, sembunyi balik dinding
Pengecut lari terkencing-kencing. Tikam dari belakang, lawan lengah diterjang
Lalu sibuk mencari kambing hitam...
....
Ada seorang Maling besar mantan Bupati yang dipenjara akibat ulahnya sendiri, sedang kasak kusuk menghasut rakyat dan sejumlah penjilat yang hobby menikam dari belakang, sedang merusak "kampung halamannya sendiri".
Mantan Bupati Buol itu menjalani hukuman selama hampir 9 tahun penjara. Penjara bernama Suka Miskin ini menampung sejumlah Perampok Uang Rakyat bermiliar bahkan Triliunan, sebagian besar adalah politisi. Termasuk salah seorang yang bukan politisi, bernama Gayus Tambunan.
Saya membayangkan para perampok ini saling berinteraksi di dalam penjara, bertukar pengalaman, berbagi suka duka, berbagi ilmu dan siasat. Mereka yang sudah pakar ini, makin digjaya karena pertukaran ilmu merampok lewat jalur politik, bisnis, pajak, dll. Mereka menjadi seperti saudara tak serahim. Mereka berjanji akan saling mendukung bila diantara mereka keluar untuk "balas dendam" atau merebut kuasa politik. Bisa dibayangkan, uang-uang rampokan yang masih tersimpan entah di mana itu, akan digunakan sebagai bahan bakar rebut kuasa dan kuras isi bumi.
Sangat mengerikan bagi saya, bila Kabupaten Buol, Bumi Pogogul, tanah moyang orang Buol sejagat menjadi ajang praktik ilmu kanuragan "perampokan level dewa" dari Penjara oleh mantan Bupati yang pandai olah mimik agar terlihat bijak dan "mokoponu" itu...!!!!
Saya membayangkan betapa besar dukungan logistik yang ada padanya ditambah backing-an sejumlah dewa Perampok di penjara Suka Miskin dari belakangnya.
Saya membayangkan bagaimana hancurnya Buol di depan hari bila orang yang tidak tahu malu ini, merusak Bumi Pogogul dan menebar kemiskinan dengan kezaliman plus kerusakan lingkungan akibat eksplotasi Sumber Daya Agraria di kemudian hari.
Saya tidak bisa membayangkan berapa jumlah rakyat Buol yang akan terhipnotis, dan di kemudian hari marah meledak-ledak merasa tertipu, seperti yang sudah terjadi berkali-kali.
Saya sedih membayangkan kawan, sahabat, saudara, yang sudah terlanjur menjadi kaki, tangan, dan ekor dari Eks Bupati Buol ini. Mengapa tilo utat tandanio (saudaraku semua) tidak berpikir panjang, merenung sedalam hati, betapa "keadaan mengerikan" di depan hari jauh lebih buruk dari yang sudah-sudah, sedang mengancam kehidupan kita dan anak-cucu kita kelak....???
Kawan-kawan, para sahabat, saudara-saudaraku yang masih waras dan belum terjebak di lumpur berbau bangkai, saya mohon, dengan berharap perlindungan dan kuasa Allah SWT, bersatulah, lakukan konsolidasi, gegap gempitakan genderang perang melawan kezaliman yang sedang mengancam kita di depan mata.
Duhai Mantan Bupati yang tidak saya hormati, tidak cukupkah waktu bagimu di dalam penjara mengubah watakmu, serakahmu atas kekuasaan dan harta...? Kalau kau hendak membayar dosa terhadap rakyat, tidaklah perlu melalui jalur kekuasaan, bersedekah sungguh lebih baik. Belum cukupkah kekuasaan yang pernah melumurimu dengan kenikmatan dunia....? Masih tegakah kau hendak menzalimi saudara-saudara se-nenek moyangmu sendiri? Masih tergila-gilakah kau dengan dunia yang sebentar lagi akan punah...?
Tidak sadarkah engkau duhai saudaraku yang sedang dirasuki Iblis terlaknat, bahwa perbuatanmu sekarang sedang menjadi ancaman besar bagi seluruh manusia yang hidup di Bumi Pogogul....???!!!
Saya tidak menghormatimu, tetapi tidak membencimu, saya benci setan yang sedang menguasai kewarasanmu. Tubuhmu sedang dipinjam oleh yang terlaknat itu untuk menjadi ujian akhir zaman bagi seluruh penduduk Buol...!!!
Maka, selagi nyawa dikandung badan, bertobatlah, sebelum pintu tobat ditutup bagimu oleh Allah Azza wa Jalla....!!!
Wahai Maling Janganlah Teriak Maling....!!!
Sumber:

Comments
Post a Comment
Komen2x: