KAMIS 9 JUNI 2022

Tidak seperti biasa, malam tadi saya tertidur pukul 22.00 (mungkin juga lebih). Pukul 02.00 (mungkin lebih) saya terbangun. Sejenak saya bingung mau buat apa. Saya beranjak dari duduk setelah bakar rokok, lalu jalan melintas halaman rumah, mengecek pagar dan keadaan di luar. Sepi. 

Saya kembali ke kamar kerja, buka HP periksa WA, Telegram, dan Facebook beberapa menit, lalu menghayal hingga pukul 03.00 teng. Gelisah, lalu ambil wudhu, shalat Tahajud, lanjut zikir dan berdoa. 

Tepat pukul 04.00 saya duduk mengetik status ini. Sebenarnya ingin baca Al Quran sambil menunggu azan subuh, tetapi mataku terlalu berat, khawatir akan tertidur saat mengaji. Saya membatin, setelah shalat subuh nanti, baru lanjut Ngaji seperti biasa.

Setelah Shalat subuh, saya lanjut baca Al Quran 1 Juzz. Oh ya... Sejak 2014 saya telah membiasakan diri mengaji 1 Juzz setelah Shalat subuh dan 1 Juzz setelah shalat Magrib yang dirangkai dengan shalat Isya. Saya sangat jarang shalat di masjid karena alasan khusus (yang tak perlu diulas). 

Bagi anda yang berhati baik dan bersih, akan membatin atau berkomentar positif dan memberi pujian atas aktivitas saya itu.

Bagi anda yang tidak ingin dinilai berhati buruk dan kotor, juga akan memberi pujian, minimal like, kepada sikap saya, meski di hati anda berkata lain.

Bagi anda yang di hati ada penyakit, akan membantin saya bertindak Riya, ingin dipuji, hanya mencari like, dan menilai kebiasaan saya itu adalah kebohongan, meski dalam hati berkata kalaupun betul, anda akan merasa iri pun dengki, paling minimal mencibir dalam hati. Meskipun anda terus membaca tulisan ini sampai habis. 

Pada sisi baik diri saya berkata, saya menyampaikan apa yang tertulis ini dengan maksud baik agar di antara teman-teman yang kenal bagaimana buruknya saya dulu, telah dapat melakukan hal baik sesuai dengan tuntutan agama saya. 

Pada sisi buruk dalam diri saya berkata, saya ingin orang tahu bahwa saya adalah pribadi yang baik, menjalankan syariah agama dengan baik, dan ingin mendapatkan pujian dari sikap dan tulisan ini di media sosial. 

Inilah kita, Manusia. Ada sisi buruk dan sisi baik. Ada Manusia buruk dan manusia baik. Pada kebaikan Allah membimbing kita, dan pada keburukan Iblis dan antek-anteknya menghasut juga menggiring kita kepada keburukan-keburukan. 

Bagi anda yang tidak senang membaca, tidak usah teruskan membaca, mungkin hanya membuang waktu anda saja. Tidak usah pula menanggapi dengan dengan like, peduli, love maupun komentar. Tinggalkan saja, biarkan tulisan ini menyelesaikan misinya bagi orang-orang yang mau saja sesuai kondisi mentalnya saat ini.

Selesai mengaji, buat kopi, sulut rokok saya membaca kembali uraian status yang sudah tertulis rapi sebelumnya. Sebagian besar saya hapus, tanpa beban. Padahal lumayan panjang dan sarat makna. 

Renungan menuju pukul 03.00 tadi pergi begitu saja dari alam nyata, dia kembali di batok kepala.   

Sebagian teman-teman FB yang senang membaca dan ingin tahu tentu penasaran, maka saya perlu menuliskan pokok-pokoknya yang substansi maknanya tak tersirat.

Bagian pertama dari tulisan itu, Saya mengajak kita semua ambil waktu sebentar saja untuk merenungkan apa yang sedang berlangsung dalam kehidupan yang sebentar lagi punah. Tentang diri sendiri saja, kalau tidak mau melihat keadaan di luar diri, termasuk orang-orang yang menjadi bagian keseharian kita. Lalu tanyakan apa yang telah anda capai, sejak lahir hingga sekarang. 

Di bagian tengah tulisan itu, saya tegaskan bahwa semuanya itu, apa yang telah kita lalui dan capai sekarang hanyalah fatamorgana pada 1 hari, 2 minggu atau 5 tahun di depan, saat kita sampai di saat itu. Akan begitu seterusnya, hingga batas waktu kita di dunia.

Setiap hari, saat mata terbuka dan kesadaran berproses, kita akan merasakan nikmat sehat atau sakit, kenyang atau lapar, tertawa atau sedih, menindas atau ditindas, memukul atau dipukul, menghina atau dihina, membunuh atau dibunuh, menikmati kaya dan menjalani kemiskinan (dst.)... semua ini hanya anda rasakan ketika mata terbuka dan kesadaran sedang berproses. Saat tidur (apakah 5 menit, 1 jam, 3 jam, 5 jam atau 23 jam 59 menit, 59 detik) tidak sesuatu pun dari unsur-unsur yang termakna dari semua rasa yang saling bertentangan itu anda alami. Apalagi bila selama-lamanya anda tidak bangun dari tidur. 

Kita seperti berjalan di tempat. Hanya mengulangi apa saja yang sudah dilakukan kemarin. Sadar tak sadar, kita hanya menghabiskan waktu yang dijatahkan untuk kita di Bumi, sebagai Arena Kompetisi menuju Kehidupan tanpa batas yang penuh kenikmatan yang tak terbayangkan, atau sebaliknya, penuh derita dalam siksaan lahir batin yang tidak terperikan, yang tidak dapat dibayangkan rasanya.  

Lihatlah apa yang sudah anda capai hari ini, anda tidak ke mana-mana, tetap, dengan tubuh yang sama, yang makin tua dan rapuh untuk yang tahun lahir 70-an seperti saya. Makanan minuman yang tiap hari masuk ke perut kita sudah menjadi tinja, setiap hari begitu saja. Apapun jenis makanan minuman itu sepanjang 40 sampai 50 tahun yang masuk ke tubuh anda sudah menjadi Tinja dan kembali ke tanah. 

Anda yang kaya raya dan berkuasa, apakah semua kenikmatan itu telah memberi kebahagiaan lahir batin? Apakah bau mulut anda menjadi lebih harum semerbak karena kaya dan berkuasa? Apakah bau keringat anda, air seni, dan tinja anda lebih harum dari orang-orang miskin yang tidak kaya dan berkuasa? Apakah daya tampung perut anda lebih banyak dari kaum miskin? Apakah anda merasa akan hidup lebih lama dari kaum miskin dan tak berkuasa? 

Anda yang miskin, merasa miskin, dan tak berkuasa. Apakah anda merasa menderita, diperlakukan tidak adil oleh Allah? Apakah anda merasa iri kepada orang-orang kaya dan berkuasa, karena bisa memiliki yang tidak dapat anda miliki? 

Anda yang kaya maupun yang miskin, kita sedang dalam satu permainan susah senang kata Allah. Kita sedang diuji dengan kekayaan dan kemiskinan. Kalau anda kaya lalu sombong menindas dan zalim, maka Allah sudah menyediakan api yang panasnya 1000 kali panasnya api yang terpanas di bumi sesuai waktu yang ditetapkan-NYA. Kalau anda miskin tak berkuasa, tidak sabar, iri, lalu berbuat zalim terhadap diri sendiri dan orang lain, anda juga akan mendapat perlakuan yang sama dengan orang kaya dan berkuasa. 

Teman-teman FB yang baik, perintah Allah terhadap kita yang paling dasar dan sering diulang dalam Al Quran adalah, berbuatlah adil, shalatlah, bayarlah zakat, bersedekahlah. Tidak berat sebagai pernyataan dan ungkapan. Tapi anehnya sulit dilakukan.

Larangan Allah pun tidak banyak dan rumit-rumit. Jangan merusak Bumi dengan perbuatan lewat perkataan dan tindakan fisik, jangan mencuri, jangan berzina, jangan riba.

Kaya dan Miskin adalah kodrat. Bagi yang sudah menjalani adalah ketetapan-NYA. Bagi yang miskin menjadi kaya di kemudian hari, atau sebaliknya dari kaya menjadi miskin, adalah pelajaran tentang daur hidup bagi seluruh manusia.

Sesungguhnya Perintah dan Larangan Allah berlaku untuk semua, kaya maupun miskin, berkuasa atau tidak. Melanggarnya berarti dihukum, dengan hukuman yang pedih, perih, dan derita yang tidak dapat dibayangkan. Bagi yang paling ringan, akan dipakaikan terompah (sendal/sepatu) yang panasnya dapat melelehkan otak. Bagi yang mengikuti perintah dan menjauhi larangan (alias Takwa dalam arti sempit) akan bahagia lahir batin tanpa batas waktu, menikmati kenikmatan tanpa kematian yang tidak bisa dibayangkan oleh semua manusia maupun jin yang pernah mengalami kenikmatan hidup di masing-masing alam.

Memang apa yang saya sampaikan di atas, tidak asing, karena hampir tiap hari (dapat) anda saksikan dan dengarkan dari berbagai sumber. Anehnya semua itu seperti biasa-biasa saja, tak berarti apapun juga, tak perlu menjadi bahan renungan. 

Begitulah kita, Manusia. 

Saat Bumi berguncang... seperti Jum'at 28 September 2018 tiba-tiba semua sadar. Saat bumi tenang, kezaliman berlanjut lagi. Orang miskin dan orang kaya melanjutkan kebiasaan-kebiasaan mereka.

Begitulah kita, Manusia.

Begitulah kurang lebih apa yang tersisa dari renungan yang sempat tertulis di antara 1/3 malam tadi, yang bisa saya tuliskan kembali.

Tulisan yang hendak saya sampaikan, setelah subuh tadi hingga sekarang (pukul 07.30) hampir tidak berhubungan sama sekali dengan apa yang cukup panjang terurai di atas... 

Sebenarnya tentang beberapa orang yang tidak tahu diri dan lupa diri di Buol. Orang yang pernah berkuasa, yang sedang berkuasa, dan yang ingin berkuasa. 

Mereka yang tidak tahu diri, adalah orang-orang yang secara sadar tahu asal usul, kepatutan intelektual, kelemahan mental dan akal, tetapi bertindak seperti dialah yang paling baik di antara orang-orang yang semuanya buruk dan rendah di matanya. 

Mereka yang lupa diri, adalah orang-orang yang tersadar dari keburukan yang telah dilakukannya tetapi tidak mau meluruskan kembali pada keadaan yang semestinya. Padahal orang-orang ini memiliki kepatutan intelektual, kekayaan mental dan pikiran, dan tahu membedakan baik dan buruk perilakunya sendiri maupun orang lain. Mereka adalah orang-orang bijak yang terjerumus kepada kubangan lumpur yang dibuat oleh Setan dari golongan Jin dan Manusia. 

Setelah saya pikir-pikir lagi, ternyata bukan orang di Buol saja, orang-orang yang sekarang berada di lingkar kekuasaan pada umumnya di Indonesia mengalami gejala yang sama, dan salah satu yang terparah adalah di area kekuasaan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah.

Setelah saya renungkan lagi, jangan-jangan saya malah lebih buruh dari orang-orang yang saya maksud itu. Saya merasa lebih baik, dan membanggakan diri sendiri, padahal bisa jadi saya justru lebih buruk dari mereka.

Beginilah kita... Manusia. 

Kita bisa buruk dan baik di mata orang, bahkan di mata kita sendiri. Satu-satunya penilai yang terbaik dan adil adalah Allah, Tuhan Seluruh Alam, yang mencintai seluruh manusia dan selalu membimbing manusia kepada kebenaran di jalan yang lurus, hingga batas waktu. Bagi yang hatinya hitam sekeras batu ada tempatnya untuk kembali, yang di sana permohonan satu-satunya adalah dibinasakan daripada menjalani siksa tak terperi di antara hidup dan mati tanpa batas waktu. 

Pagi ini, 08.03, Kamis 9 Juni 2022

Muhammad Syafei T Tama (Oyot Lapugo).



Sumber:

Comments

Popular Posts